KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat,
karunia, dan hidayahNYA. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Makalah ini membahas tentang Masalah Sosial dan Pendidikan.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak hambatan bisa teratasi.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Kritik dan saran dari pembaca sangat penting untuk bisa lebih baik
lagi. Sekian dari penulis, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bekasi,18
oktober 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul
KATA
PENGANTAR...................................................................................................i.
DAFATAR
ISI.............................................................................................................ii
BAB
I PENDAHULUAN...............................................................................................1-2
A. LATAR
BELAKANG.........................................................................................1
B. PERMASALAHAN............................................................................................1
C. TUJUAN...........................................................................................................1-2
BAB
II PEMBAHASAN...............................................................................................3-5
PENUTUP...................................................................................................................6
KESIMPULAN.............................................................................................................6
SARAN.......................................................................................................................6
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat.
Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan di
indonesia saat masih rendah. Dapat kita
ketahui dari fasilitas-fasilitas yang ada pada sebgian sekolah serta peran guru
dan masyarakat. Berbagai masalah pendidikan di indonesia sudah lama terdegar di
telinga kita mulai dari bangunan roboh, kekerasan pada anak didik, kualita
guru, sering berubahnya kurikulum, mahalnya biaya pendidikan, serta kurangnya
kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya.
Pembangunan pada fasilitas sekolah di indonesia hanya terpusat pada kota
besar dan tidak disadari pada daerah terpencil yang fasilitaspun kurang
memadai. Bahkan disebagian daerah anak didiknya belajar bersama hewan
peliharaan. Ini membuktikan bahwa indosia untuk pendidikan masih rendah. Karena
pembangunan dan fasilitas yang memadai itu tidak merata.
Namun dari hal tersebut pemerintah indonesia sedang
meluruskan benang kusut tentang masalah sosial ini yaitu dengan adanya bantuan
BOS,BLSM,sekolah geratis dan lain-lain
Pendidikan itu sangat penting karena dari pendidikan
generasi-generasi muda berkarya akan terbentuk. Sehingga dapat memajukan
kualitas bangsa indonesia.
B. PERMASALAHAN
Seperti yang dibahas pada latar belakang maka
penulis mengambil putusan masalah yaitu:
1. Apa
yang dimaksud masalah sosial?
2. Apa
yang membuat lemahnya pendidikan?
3. Apa
kaitan antara lemahnya pendidikan dengn masalah sosial?
4. Bagaimana
cara menanggulangi hal tersebut?
C. TUJUAN
Adapun tujuan
dari makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui
apa itu masalah sosial.
2. Mengetahui
faktor-faktor penyebab lemahnya pendidikan.
3. Mengetahui
hubungan antara masalah sosial dengan lemahnya pendidikan.
4. Mengetahui
cara-cara menanggulangi masalah sosial.
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
MASALAH SOSIAL
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan
gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau
masyarakat.
Masalah
sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial
yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam
masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti
tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan
lain sebagainya.
B. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMBUAT LEMAHNYA PENDIDIKAN
a. Kualitas
guru yang kurang baik
Faktor tersebut terjadi karena pada diri
pengajar tidak diterapkannya kedisiplinan sehingga membuat para anak didiknya
mencotoh hal buruk tersebut. Dengan adanya kedisiplinan akan membuat prestasi
akademik dan non akademik para anak didik menjadi unggul sehingga kualitas
pendidikan tidak akan lemah seperti ini.
b. Peran
Pemerintah
Pemerintah memegang peranan penting
dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia, utamanya mulai dari
ketersediaan sarana dan prasarana minimal berupa gedung sekolah yang layak,
hingga sampai pada ketersediaan berbagai fasilitas pendukung pendidikan
lainnya. Bagi sekolah-sekolah yang berada di perkotaan, sekolah yang rusak
berat dan masih belum direhabilitasi sangat banyak ditemui, apalagi di
daerah-daerah terpencil di Indonesia. Dengan kata lain, sekolah-sekolah
diperkotaan saja kondisinya masih demikian, apalagi di pelosok Indonesia.
c. Fasilitas
yang kurang memadai
Kurangnya fasilitas pada suatu sekolah sangat berpengaruh pada kualitas
anak didiknya. Dengan adanya fasilitas pada suatu sekolah itu akan menunjang
pengetahuan anak. Contohnya dengan adanya internet, dimana para anank didiknya
mampu bereksplorasi untuk menambah pengetahuan.
d. Kurangnya
dukungan dari anggota masyarakat
Dukungan dari anggota masyarakat sangat
penting, karena mendukung proses belajar mengajar. Kurangnya dukungan
masyarakat pada proses pendidikan akan bermasalah. Karena antara pihak sekolah
dan pihak masyarakat ada suatu kesepakatan yang mana kesepakatan tersebut mampu
menunjang kualitas suatu sekolah juga bermaanfaat juga bagi nmasyarakat
setempat.
C. HUBUNGAN
ANTARAN MASALAH SOSIAL DENGAN LEMAHNYA PENDIDIKAN
Jadi hubungan antar masalah sosial dengan
lemahnya pendidikan yaitu jika suatu pendidikan di suatu daerah kacau akan
berdampak pada masyarakat yang mana akan menimbulkan berbagai banyak masalah. Contohnya;
tawuran anatar siswa terjadi karena kurangnya pengawasan dari sekolah meski
faktor terpenting adalah pendidikan dirumah, hal ini mengakibatkan kekacauan
serta melukai masyarakat sekitar. Selain itu kerugian yang ditanggung oleh
korban. Contoh yang ke dua yaitu; besarnya biaya pendidikan, ini membuat banyak
anak putus sekolah sehingga mereka bekerja. Dan yang lebih parah anak yang
putus sekolah rela menjadi pengamen dan lain-lain. Jika hal ini tidak
ditanggulangi akan menyebabkan banyaknya pengangguran di Indonesia.
D. CARA
MENGANGGUALNGI
1. Adanya
BOS
Jutaan anak usia sekolah di negara kita,
dewasa ini masih belum mendapatkan kesempatan bersekolah. Sekitar 1,5 juta di
antaranya, anak usia 13 – 15 tahun, terpaksa putus sekolah. Salah satu solusi
pemerintah melalui Depdiknas, menyalurkan dana bantuan dan kemudahan melalui
program BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
Diutamakan bagi para siswa miskin yang bersekolah swasta. Termasuk
membantu siswa putus sekolah, karena tidak mampu membayar iuran/pungutan yang
dilakukan oleh sekolah. Jika kemudian masih ada sisa dana BOS, maka akan
digunakan mensubsidi siswa lain.
2. Perlunya
merubah sisitem pendidikan
Sistem pendidikan masa kini perlu diubah
untuk menyiapkan generasi muda yang siap menyongsong perubahan dunia yang
begitu cepat.
Pendidikan harus mampu membuat anak menjadi pembelajar sepanjang hayat. Dalam kaitan dengan ujian
Pendidikan harus mampu membuat anak menjadi pembelajar sepanjang hayat. Dalam kaitan dengan ujian
Pendidikan perlu menyeimbangkan
penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dengan tetap memegang
nilai-nilai tradisional yang relevan dan modern. Persoalan tersebut mengemuka
dalam dialog-dialog di acara World Innovation Summit for Education (WISE) ke-4
di Doha, Qatar, yang berakhir pekan lalu.
Dalam menghadapi perubahan
pendidikan untuk mempersiapkan generasi muda dunia yang lebih baik, seruan
saling belajar, berbagi, dan bekerjasama di antarorganisasi dan negara mencuat.
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Banyak sekali faktor yang menjadikan lemahnya pendidikan
di Indonesia. Faktor-faktor diantaranya
adalah rendahnya kualitas guru, rendahnya sarana fisik, mahalnya biaya pendidikan, rendahnya prestasi siswa, rendahnya
kesejahteraan guru, rendahnya, kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan. Namun sebenarnya yang menjadi masalah
mendasar dari pendidikan di Indonesia adalah
sistem pendidikan di Indonesia itu sendiri
yang menjadikan siswa sebagai objek, sehingga manusia yang dihasilkan dari
sistem ini adalah manusia yang hanya siap untuk memenuhi kebutuhan zaman dan
bukannya bersikap kritis terhadap zamannya. Maka disinilah dibutuhkan kerja
sama antara pemerintah dan mesyarakat untuk mengatasi segala permasalahan pendidikan
di Indonesia.
B.
SARAN
Seharusnya untuk mencapai kualitas
pendidikan yang lebih baik, antara siswa, guru, orang tua serta anggota
masyarakat saling mendudukung. Sehingga akan mampu membuat kualitas pendidikan
di indonesia lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA